pura puseh desa batuan

Pura Puseh Desa Batuan, Destinasi Religi Yang Penuh Nilai

Di Indonesia ada banyak area yang menjadi lokasi tujuan wisata baik wisatawan lokal ataupun mancanegara. Salah satu area yang menyimpan segudang tempat wisata memesona dengan keunikannya adalah Gianyar yang terdapat di pulau dewata Bali. Bali sendiri memiliki banyak pura suci, salah satunya adalah Pura Puseh Desa Batuan.

Pura merupakan cagar budaya sekaligus menjadi tempat wisata yang menyimpan cerita sejarah terpasti. Satu pura bisa memiliki sejarah yang tidak sama dengan pura lainnya. Pengunjung yang datang harus mematuhi segala peraturan yang berlaku karena semua pura di Bali aktif dipakai untuk tempat ibadah umat hindu sesampai tidak boleh sembarangan.

Berbagai acara keagamaan juga selalu dilaksanakan disetiap pura di Bali. Sebagian besar pura sudah melalui beberapa tahap pemugaran sesampai bentuk pura tampak semakin keren. Karena adalah tempat suci, setiap wisatawan yang datang datang diharuskan menggunakan secarik kain khas Bali untuk menghormati budaya disana.

Daya Tarik Pura Puseh Desa Batuan, Gianyar

1. Mempunyai Cerita Sejarah yang Menarik

Sama seperti pura lainnya, Pura Puseh ini memiliki cerita sejarah memesona dimana disebutkan pada sebuah prasasti bahwa pura ini dibangun di tahun 1020 M atau sekamir tahun saka 944.

Pembangunan pura dilakukan di masa pemerintahan dari Raja Paduka Aji Sri Dharmawangsa Wardhana. Beliau merupakan raja dari dinasti Warmadewa. Pura Puseh Desa Batuan dianggap spesial karena latar belakang pura yang berhubungan dengan sejarah usianya hampir genap seribu tahun.

Selain itu, nilai artistiknya amat tinggi sesampai keterletakan pura selalu dijaga dengan baik oleh pemerintah setempat ataupun penduduk agar tetap lestari. Candi bentar yang adalah pintu masuk ke dalam area pura membatasi bagian luar pura, jaba pisan (nista mandala) dan bagian tengah pura, jaba tengah (madya mandala).

2. Bangunan Pura yang Artistik

Pura tersebut memiliki ornamen bangunan yang amat kental akan hiasan seni ukir khas Bali. Bahan dasarnya dibuat dari batu bata berwarna merah yang tersusun di bagian pintu pintu dan juga candi bentar yang adalah akses masuk kearah ke dalam pura. Meskipun bangunan tampak sudah berumur, tapi masih kokoh.

Di halaman tengah pura terdapat Bale Kulkul, Bale Agung, dan kori Agung yang dipakai untuk pintu masuk dan keluar para dewa. Terdapat patung kecil yang disebut pretima sebagai simbol dari Dewa sesuhunan dan adalah benda sakral.

Terdapat 2 pintu kecil di sebelah kanan dan kiri kori Agung untuk masuk dan keluarnya umat hindu yang ingin sembahyang di bagian halaman utama pura tersebut.

Terdapat Banyak Lukisan yang Mengandung Cerita Sejarah

Di dalam bale yang terletak di Pura Puseh Desa Batuan ada tiga lukisan dengan frame kayu ukir dengan warna keemasan. Berbagai lukisan tersebut sebagai gambaran lakon Batara Surya Krama atau Ngruna-Ngruni. Banyak cerita sejarah mengenai ketiga lukisan tersebut yang bisa ditanyakan pada guide saat datang.

Di bale ini Anda boleh memotret, namun dilarang menyentuh apapun yang dipamerkan disini. Guide akan memberitahu wisatawan tentang hal ini karena semua lukisan ataupun patung yang ada di Pura Puseh Desa Batuan benar-benar terlindungi.

Alamat dan Cara Menuju Lokasi

Pura tertua yang ada di Bali ini berada di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Desa Batuan. Pura tersebut termasuk salah satu bagian Tri Kahyangan yang terdapat di desa Pakraman. Perlu wisatawan ketahui bahwa pada setiap desa Pakraman di Pulau Bali pasti memiliki pura Kahyangan Tiga antara lain Pura Dalem, Puseh, dan Desa.

Lokasinya tergolong amat strategis karena tepat terletak di tepi Jl. Raya Batuan. Jalur yang bisa Anda tempuh yaitu Denpasar kemudian Ubud dan Kintamani. Jika berangkat dari Denpasar, lokasi pura ada di kiri jalan dimana di seberangnya ada wantilan yang biasanya dipakai untuk pagelaran tari tradisional Bali adalah tari Gambuh.

Dari Denpasar, jarak kearah ke lokasi hanya sekamir 30 menit saja. Wisatawan bisa menaiki taksi atau sewa kendaraan roda empat. Pura yag terletak di area Dusun Tengah, Kec. Sukawati ini sering masuk dalam paket tour wisata dengan kunjungan ke Desa Sukawati, Celuk, Batubukan, Tampasiring, Ubud, Kintamani, Mas dan Goa Gajah.

Harga Tiket Masuk Pura Puseh Batuan

Wisatawan perlu menyiapkan budget sebesar Rp 10.000 untuk biaya masuk Pura Puseh Desa Batuan. Pura tersebut dibuka untuk penduduk umum setiap hari Senin sampai dengan Minggu selama 24 jam. Saat menyambangi pura, wisatawan harus sewa secarik kain khas Bali di pintu masuk dan menggunakan kain tersebut dengan mengikatkannya di pinggang.

Wisatawan harus mematuhi setiap peraturan yang berlaku disana seperti tidak masuk ke area kuil saat sedang menstruasi (bagi perempuan), tidak boleh mengambil foto di depan para jamaan kuil secara langsung, tidak melepas kain di pinggang selama terletak di area pura, serta tidak melangkahi area sesaji.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *